Mengenal 6 Jenis Konstruksi Bangunan yang Perlu Dipahami

Sebenarnya ada banyak sekali jenis konstruksi bangunan. Namun hanya beberapa diantaranya yang benar-benar dipahami oleh orang awam. Tentu saja hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena tidak semua orang bergelut di bidang konstruksi.

Umumnya orang lebih tertarik mempelajari tentang desain bagunan saat akan mendirikan sebuah bangunan. Namun sebenarnya Anda juga perlu memahami jenis-jenis konstruksi bangunan agar bangunan yang dibuat memenuhi standar keamanan.

Jenis Konstruksi Bangunan

Jenis-jenis konstruksi bangunan, Sumber: imimg.com
Jenis-jenis konstruksi bangunan, Sumber: imimg.com

Konstruksi bangunan adalah susunan atau tata letak bagian-bagian sebuah bangunan yang dirangkai menjadi satu kesatuan sehingga menjadi jembatan, rumah, dan lainnya. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah jenis-jenis konstruksi bangunan.

1. Pondasi

Pondasi sebuah bangunan, Sumber: checkatrade.com
Pondasi sebuah bangunan, Sumber: checkatrade.com

Pondasi merupakan bagian terbawah sebuah konstruksi bangunan. Fungsinya adalah untuk menopang seluruh beban bangunan dan mentransfernya ke tanah yang ada di bawahnya. Di Indonesia ada beberapa jenis pondasi yang umum digunakan.

Pertama ada pondasi tapak. Jenis pondasi ini biasanya digunakan untuk bangunan dengan beban ringan hingga sedang. Pondasi tapak menyebar di bawah semua dinding atau kolom bangunan untuk menciptakan titik-titik penopang di bawah titik-titik beban utama.

Kedua ada pondasi plat beton lajur yang sering digunakan untuk bangunan dengan beban yang lebih besar. Plat beton lajur terdiri dari plat beton yang tebal dan luas sehingga mampu mendistribusikan beban secara merata ke tanah.

Yang ketiga ada pondasi tikar. Jenis pondasi ini cocok untuk lahan dengan tanah yang lunak atau tidak stabil. Pondasi tikar mampu menyebarkan beban dari struktur bangunan ke tanah sehingga tercipta bangunan yang lebih stabil dan kokoh.

2. Sloof

Jenis konstruksi bangunan yang kedua ada sloof. Sloof memiliki dua fungsi penting. Fungsi yang pertama adalah untuk mendistribusikan beban dari bangunan bagian atas secara merata ke pondasi yang ada di bawahnya. 

Dengan begitu beban yang ditanggung oleh bangunan akan tersebar secara seimbang ke setiap titik pondasi. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya konsentrasi beban pada satu titik tertentu. 

Yang kedua sloof berfungsi sebagai pengunci dinding dan kolom bangunan. Sloof juga berfungsi sebagai penghubung antara dinding dan kolom. Dalam struktur bangunan, dinding dan kolom berperan penting dalam menopang beban vertikal. 

Keberadaan sloof dapat mencegah robohnya dinding atau kolom jika terjadi pergerakan tanah atau beban eksternal lainnya. Karena fungsinya yang penting, para insinyur dan arsitek wajib memperhitungkan desain dan konstruksi sloof dengan cermat.

3. Balok Beton

Balok beton, Sumber: anakteknik.co.id
Balok beton, Sumber: anakteknik.co.id

Balok beton merupakan bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menopang dan mendistribusikan beban dari bagian atas bangunan ke pondasi di bawahnya. Kolom, sebagai batang vertikal bertugas menyokong berat beban bangunan beserta isinya.

Beban yang dimaksud meliputi perabotan, manusia, dan tekanan angin. Dengan adanya balok beton maka pondasi dapat menopang beban secara lebih efektif. Selain itu balok beton juga berfungsi untuk memberikan kekuatan tambahan pada struktur bangunan.

Perbedaan kemampuan tanah dalam menopang bangunan dapat menyebabkan sebagian bangunan mengalami penurunan. Oleh karena itu, balok beton dibutuhkan untuk mencegah pergeseran atau ketidaksejajaran bangunan.

4. Balok Latei

Balok latei adalah jenis konstruksi bangunan yang terpasang di bagian atas struktur jendela dan pintu. Fungsi utamanya adalah untuk mengurangi beban tembok dan mencegahnya menekan langsung pada kusen. 

Dengan demikian, balok latei dapat membantu memperpanjang umur kusen dan mencegahnya agar tidak melengkung. Selain itu, balok latei juga memiliki peran penting dalam meningkatkan keamanan bangunan saat terjadi gempa bumi. 

Ketika terjadi gempa bumi, balok latei membantu menahan kusen agar tetap berdiri tegak. Hal itu terjadi karena balok latei cukup kokoh sehingga mampu mencegah agar kusen tidak roboh atau rusak akibat getaran gempa.

5. Dinding

Biasanya orang mengetahui fungsi dinding sebagai pembatas antara bagian dalam dan luar ruangan atau sebagai partisi untuk membagi ruangan menjadi area yang berbeda. Padahal dinding juga berfungsi sebagai penopang yang menahan beban.

Khususnya beban dari konstruksi bangunan yang berada di atasnya. Berdasarkan bahan baku pembuatannya, dinding diklasifikasikan menjadi tiga jenis. Pertama, dinding tradisional yang umumnya terbuat dari kayu atau bambu. 

Dinding jenis ini sering ditemukan pada bangunan-bangunan tradisional atau rumah-rumah kuno. Rumah jaman dulu banyak menggunakan dinding kayu atau bambu karena bahan baku tersebut mudah ditemukan dan mereka bisa mengolahnya menggunakan cara sederhana.

Kedua, dinding permanen yang terbuat dari beton. Dinding ini biasanya digunakan dalam konstruksi bangunan modern karena kekuatan dan ketahanannya terhadap berbagai kondisi cuaca dan lingkungan. 

Terakhir, terdapat dinding semi-permanen yang merupakan campuran dari kedua bahan sebelumnya yaitu kayu atau bambu dengan beton. Dinding semacam ini dapat ditemui pada bangunan-bangunan yang menggabungkan unsur tradisional dengan teknologi modern.

6. Atap dan Rangka Atap

Rangka atap bangunan, Sumber: dekoruma.blog
Rangka atap bangunan, Sumber: dekoruma.blog

Atap dan rangka atap berfungsi untuk melindungi bangunan dari berbagai kondisi cuaca eksternal seperti hujan, panas matahari, dan angin. Atap dapat terbuat dari berbagai bahan seperti genteng, seng, asbes, atau bahan lainnya.

Setiap jenis atap memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri dalam menahan air hujan, panas, dan kelembaban. Sedangkan rangka atap berperan sebagai kerangka penopang yang mendukung beban dari atap.

Biasanya, rangka atap terbuat dari bahan kayu, baja ringan, atau beton bertulang. Pemilihan bahan tergantung pada kebutuhan. Namun biasanya bahan tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan kekuatan, ketahanan terhadap cuaca, dan biaya.

Rangka atap biasanya terdiri dari struktur utama seperti gording, kuda-kuda, nok, reng, dan lainnya. Desain rangka atap harus memperhitungkan beban yang ditanggung, arah angin, serta estetika bangunan.

Itulah jenis konstruksi bangunan yang perlu dipahami. Demi keamanan dan keselamatan pastikan Anda mempercayakan pembuatan konstruksi pada ahlinya. Sebenarnya Anda tidak perlu bingung mencari perusahaan konstruksi yang terpercaya.

Karena saat ini telah hadir Adiprana Sentosa Indovesco. Kami merupakan perusahaan konstruksi di Jakarta yang selalu mengutamakan kualitas, keamanan, dan keselamatan. Jika tertarik Anda bisa menggali informasi lebih dalam mengenai layanan kami melalui kontak yang tersedia.

Bagikan ke sosial media Anda :
× Chat via WhatsApp!