Semakin kesini, kondisi bumi semakin memprihatinkan. Maka dari itu, sebagai penghuni bumi, sudah seharusnya Anda mulai peduli dengan lingkungan sekitar. Dimana Anda bisa memulainya dengan memilih bahan bangunan ramah lingkungan.
Meski terkesan sepele, penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan bisa membantu mencegah resiko kerusakan lingkungan dan menciptakan hunian yang sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Jadi, jika Anda ingin ikut serta dalam penjagaan bumi ini, maka Anda bisa memulai langkah nyata dengan memilih bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Tapi, pertanyaannya adalah apa saja bahan bangunan yang ramah lingkungan itu? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, baca terus artikel ini hingga akhir ya!
7 Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
Pernahkah Anda mendengar tentang gerakan green architecture? Jika tidak, gerakan ini adalah upaya pendekatan dalam desain bangunan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Serta memaksimalkan efisiensi sumber daya alam yang ada. Makanya, pemilihan bahan bangunan yang ramah lingkungan menjadi salah satu aspek penting dalam mewujudkan upaya tersebut.
Sehingga, pembahasan bahan bangunan ramah lingkungan tidak hanya berhenti pada bahan atau material itu sendiri. Tetapi juga melibatkan pertimbangan terhadap siklus bahan tersebut, proses pembuatannya, hingga keberlanjutan sumber daya tersebut.
Jika Anda sudah mulai tertarik untuk menerapkan gerakan green architecture atau juga bisa disebut sebagai bangunan hijau ini, berikut adalah daftar bahan bangunan ramah lingkungan yang bisa Anda pertimbangkan sebagai panduan awal:
1. Kayu
Ketika membicarakan tentang bahan bangunan, kayu sudah sering menjadi pilihan utama konsumen. Kenapa begitu? Karena kayu termasuk bahan yang mudah ditemukan. Dan tentunya, kayu adalah bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Di samping itu, proses pengolahan kayu hanya membutuhkan emisi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan proses pembuatan beton maupun baja. Dengan begitu, kayu adalah bahan bangunan yang sangat sesuai dengan konsep bangunan ramah lingkungan.
Meski begitu, pemanfaatan kayu ini juga harus sejalan dengan pengelolaan hutan yang baik. Jangan sampai untuk mewujudkan hunian ramah lingkungan, tetapi malah merusak alam.
Maka dari itu perlu ada pengawasan pemanfaatan sumber daya alam ini dan penanaman hutan kembali untuk memastikan bahwa penggunaan kayu tidak merusak ekosistem alam.
2. Bambu
Mau memilih kayu tetapi ternyata harganya cukup mahal? Tenang, Anda bisa memilih bambu sebagai bahan bangunan yang tak kalah ramah lingkungan daripada kayu. Meskipun lebih murah, daya tahan dari bambu ini tidak boleh diremehkan. Sebab, bambu mampu menahan beban yang cukup berat.
Di samping itu, bahan ini juga memiliki proses tumbuh yang cepat dan mudah ditemukan. Maka tak heran apabila banyak arsitektur ramah lingkungan yang merekomendasikan bambu sebagai bahan bangunan yang efisien.
3. Batang Jerami
Batang jerami adalah bahan bangunan yang sesuai untuk mewujudkan hunian dengan konsep arsitektur tropis dan ramah lingkungan. Sebab, batang jerami memiliki warna dan tampilan alami yang apik.
Itulah kenapa banyak ditemukan contoh bangunan ramah lingkungan tropis yang mengaplikasikan batang jerami sebagai bahan bangunan mereka. Tak hanya itu, batang jerami juga termasuk bahan bangunan yang murah, mudah ditemukan, dan bisa berfungsi sebagai penyejuk ruangan serta peredam suara.
Cukup lengkap bukan? Dengan batang jerami Anda tidak hanya berpartisipasi dalam gerakan ramah lingkungan saja, tetapi juga mendapatkan hunian yang sangat nyaman untuk ditinggali.
4. Hempcrete
Pernahkah Anda mendengar nama bahan bangunan ini? Jika belum, hempcrete adalah beton yang dibuat dari serat tanaman hemp. Untuk membentuk bahan bangunan mirip beton yang kuat tetapi ringan ini, serat tanaman Hemp dicampur dengan kapur.
Maka tak heran apabila bahan bangunan ini hampir mirip sifatnya dengan bambu, ringan tetapi bisa menahan beban yang berat. Di samping itu, ketersediaan hempcrete cukup mudah ditemukan. Karena tanaman hemp termasuk tumbuhan yang bisa tumbuh dengan cepat dan berkelanjutan.
5. Tanah yang Dipadatkan
Sudah ada dari sejak dulu, tanah yang dipadatkan adalah bahan bangunan yang sudah terbukti keberlanjutan dan keefektivitasannya dalam dunia konstruksi.
Dengan bahan bangunan ini, Anda tak perlu lagi diragukan kekuatannya yang tak kalah dari bahan bangunan konvensional. Dari segi tampilan pun, bahan bangunan ini bisa membuat dinding maupun lantai menjadi lebih menarik.
6. Mycelium
Siapa sangka dari jamur bisa menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan. Yak, mycelium adalah sejenis jamur yang sudah sering digunakan sebagai salah satu bahan bangunan ramah lingkungan.
Sebab, jamur ini bisa dibentuk menjadi batu bata yang kuat dengan cara dibentuk sesuai keinginan kemudian dikeringkan. Jamur mycelium biasanya ditemukan di sekitar bahan organik seperti batang jerami dan masih banyak lagi. Jadi, tak perlu dibingungkan lagi mengenai keberlanjutan bahan bangunan satu ini.
7. Ashcrete
Sering menjadi alternatif semen, ashcrete adalah bahan bangunan yang memiliki daya rekat yang kuat jika dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya.
Disebut sebagai bahan bangunan ramah lingkungan karena ashcrete terbuat dari abu terbang yang merupakan produk sampingan hasil pembakaran batu bara. Dengan kata lain, ashcrete adalah produk daur ulang yang ramah lingkungan.
Itulah beberapa pilihan bahan bangunan yang bisa Anda pertimbangkan untuk mewujudkan komitmen Anda dalam mendukung gerakan arsitektur hijau.
Jika bukan Anda yang memulai, lalu siapa lagi? Semoga langkah nyata Anda ini dapat menginspirasi orang lain untuk ikut serta dalam menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan.
Jika Anda berencana merealisasikannya dan membutuhkan pendampingan profesional, kami PT Adiprana Sentosa Indovesco (ADISI), perusahaan konstruksi di Jakarta Selatan yang berpengalaman dan terpercaya, siap membantu.
Dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan pengalaman yang luas, kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada Anda untuk mewujudkan bangunan ramah lingkungan yang sesuai impian Anda.
