Basement Rumah – merupakan ruangan lain yang sebagian atau seluruhnya berada di bawah permukaan tanah, baik itu satu atau lebih lantai. Pada umumnya, basement rumah ruang yang bisa Anda manfaatkan sebagai tempat parkir, tempat menyimpan sistem penghangat atau pendingin ruangan, hingga gudang.
Pada umumnya di Indonesia tidak menggunakan basement pada rumah, tetapi bukan tidak mungkin karena lahan sudah sempit. Jadi mungkin ini saatnya bagi Anda beralih kepemanfaatan apa yang sudah Anda miliki.
Di benua Eropa di tiap kotanya dengan harga lahan, rumah dan properti yang tinggi, seperti London, basement seringkali dilengkapi juga dengan perlengkapan yang tinggi untuk digunakan sebagai tempat tinggal. Jadi tidak ada salahnya bagi Anda untuk merubah desain rumah sehingga memiliki basement.
4 Jenis Basement yang Perlu Anda Ketahui
Secara struktur desainnya, basement rumah terdiri dari berbagai macam jenis yang bisa Adna sesuaikan dengan kebutuhan, antara lain:
Walk-out Basement
Tipe Walk-out basement pertama merupakan ruang bawah tanah yang biasanya dibangun untuk rumah yang terletak di daerah yang landai. Dengan basement yang didesain dengan jenis walk out sehingga ruang basement bisa di akses dari luar rumah.
Sementara, bagian lain ruangan dari basement rumah juga bisa diakses dari dalam rumah di atasnya. Ruangan ini biasanya difungsikan sebagai garasi, ruangan maintenance, atau bahkan ditempati sebagai kamar.
Walk-up Basement
Tipe basement rumah selanjutnya merupakan walk-up Basement, jenis ini memiliki akses keluar-masuk sendiri, berupa pintu dan tangga tidak harus melalui bagian dalam rumah. Namun, akses tangga untuk ruangan bawah tanah ini berisiko jadi licin dan lembap, bahkan tergenang banjir, terutama selama musim hujan yang tidak cocok untuk di pemukiman perkotaan padat di Indonesia.
Look-out Basement
Untuk tipe selanjutnya ialah Look-out basement yang mempunyai dinding mencapai bagian lantai dasar rumah. Dari tipe desain ini, memberikan cahaya penghuni rumah yang berada di lantai bawah tanah tetap bisa menikmati cahaya matahari ataupun bulan yang berada di luar rumah melalui jendela basement.
Cellar
Tipe basement rumah terakhir yaitu Cellar yang merupakan jenis basement yang biasanya dipergunakan sebagai penyimpanan bahan makanan atau minuman. Tujuan dibuatnya cellar agar seluruh bahan makanan dan minuman yang disimpan di sini akan tetap awet karena memiliki temperatur yang konsisten sepanjang tahun.
Cellar bukanlah ruangan yang beratap tinggi sehingga bisa nyaman ditempati orang dalam keadaan berdiri dan biasanya bagian lantainya cukup berupa tanah.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Membangun Basement di Rumah
Pembangunan basement rumah terutama di dalam rumah, sebenarnya mudah. Cukup dengan menganalisa pondasinya bila sudah ada bangunan diatas, bila belum akan lebih mudah memilih tipe basemant yang Anda inginkan. Namun, tak perlu khawatir. Anda tetap bisa mewujudkan basement impian di rumah dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
Jenis Tanah
Pertama tidak hanya untuk pembangunan basement rumah. Nyatanya jenis tanah mempunyai peranan penting dalam menentukan jenis struktur bangunan yang akan Anda buat.
Hal ini disebabkan dari faktor kohesi, yaitu daya tarik menarik antar partikel dalam tanah (dinyatakan dalam satuan berat per satuan luas). Pada pembuatan basement, faktor kohesi ini akan mempengaruhi pemilihan material dan sistem konstruksi agar basement dapat terbangun sesuai dengan keinginan Anda.
Tinggi Muka Air Tanah
kemudia ditiap daerah mempunyai ketinggian muka air tanah yang bervariasi. Sehingga, sebelum memutuskan membuat sebuah basement, Anda juga perlu memastikan posisi basement berada diatas air tanah agar tetap aman.
Bisa juga melakukan proses penurunan muka air tanah pada area tertentu alias dewatering. Proses ini dilakukan melalui pemindahan lewat suatu sumur atau saluran air yang tujuannya untuk menjaga area galian agar tetap kering.
Kepadatan dan Ketebalan Beton
Lalu kepadatan beton menjadi elemen penting ketika akan membangun basement. sangat diperlukan untuk memastikan mutu beton yang berkualitas, memerlukan slump test.
Tidak hanya kepadatan, ketebalan beton juga perlu diperhatikan. Idealnya, beton untuk basement harus dibuat dengan ketebalan 15 sampai 17,5 cm yang akan menyesuaikan dengan kedalaman lantai basement.
Pondasi Bangunan Tetangga
Selanjutnya tidak hanya pondasi bangunan rumah Anda, perlu juga untuk memastikan jarak pondasi rumah Anda dengan tetangga sebelah. Sebab, ketika membangun basement, jarak dan struktur pondasi bangunan tetangga akan terpengaruh. .
Anda bisa membuat jarak dengan bagian dinding tetangga sekitar 1,5 meter jauhnya dari bangunan bentang lebar. Apalagi dinding basement pada dasarnya harus dibuat sebagai retaining wall yang bersifat menahan beban tekanan tanah dan air.
Kebersihan Lingkungan
Hal terakhir yang perlu Anda perhatikan ketika pembuatan basement rumah adalah kebersihan lingkungan secara keseluruhan. Karena basement berada di bawah tanah, maka Anda harus memastikan kebersihan lingkungan dan kelembapannya tetap terjaga.
Yang nantinya, ini akan berpengaruh besar terhadap kenyamanan dan kesehatan Anda saat tinggal di dalam basement.
Fungsi Basement Rumah pada Bangunan
Saat ini basement rumah bisa juga Anda manfaatkan untuk berbagai keperluan seperti gudang untuk menyimpan bahan makanan, ruang kerja, ruang menyetrika, atau bahkan ruang hiburan dan ruang tidur.
Lain halnya di Inggris, kata basement hanya digunakan untuk penyebutan ruang bawah tanah yang berada di gedung bertingkat, pasar swalayan, dan lain-lain. Sedangkan untuk ruang bawah tanah di rumah disebut cellar.
Namun, jika dilihat dari strukturnya, basement memiliki fungsi utama yaitu:
- Memperdalam kedalaman dasar pondasi sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap kenaikan besarnya daya dukung tanah.
- Memperbesar stabilitas konstruksi gedung terhadap gaya geser atau gaya guling yang mungkin terjadi. Sebab, dalam pembuatan basement akan dilakukan penggalian, jika berat tanah yang digali sama dengan berat bangunan di atasnya, maka secara teoritis tidak terjadi penurunan bangunan.
Tips Membuat Basement Rumah
Hal pertama yang perlu Anda perhitungkan adalah tipe basement yang akan dibuat. Mudahnya, basement rumah dapat dikelompokkan menjadi dua: tipe yang tertutup sepenuhnya (fully covered basement) dan yang terbuka sebagian (partial basement).
Masalah utama pada basement yang tertutup terkait dengan kelembapan, bau, kecukupan oksigen, karat, panas, dan pencahayaan. Jika dalam pengerjaan konstruksinya kurang baik, air tanah dapat merembes melalui tembok.
Ini akan menyebabkan masalah kelembaban pada ruangan yang diikuti tumbuhnya jamur dan cendawan. Efek lanjutannya, tentu saja adalah timbulnya bau tidak sedap. Oleh karena itu, pada saat pengerjaan konstruksi, bagian tembok dan lantai harus betul-betul diperhatikan. Paling baik jika lantai basement terbuat dari beton.
Sedangkan untuk dinding, dalam pembangunannya perlu diingat bahwa tembok basement rawan mengalami retak atau bahkan pecah akibat turunnya suhu dan peningkatan kelembaban udara. Namun jangan khawatir karena sekarang sudah ada cat kedap air yang bisa melapisi dinding bangunan.
Kekurangan dan problem yang biasa muncul pada basement tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa cara. Misalkan, dengan memasang blower atau AC untuk mengurangi kelembapan dan panas, serta menjaga kecukupan oksigen. Akan tetapi, cara-cara seperti ini ada konsekuensinya, yaitu menambah biaya penggunaan listrik.
Untuk rumah tinggal sebaiknya memilih basement yang semi tertutup atau terbuka sebagian. Pada basement tipe ini sebagian sisinya berada di atas permukaan tanah, sehingga dimungkinkan adanya pencahayaan alami serta sirkulasi udara yang lebih lancar. Dengan cara ini, masalah panas, bau, dan kekurangan oksigen juga dapat diatasi secara natural.
Bagi Anda yang berkeinginan mengubah atau membangun basement bisa juga menghubungi kami secara langsung PT.Adiprana Sentosa Indovesco, terima kasih atas perhatiannya.